Minggu, 26 Oktober 2025

Menuju 2026

 Hai Assalamualaikum! ^^

Sebentar lagi tahun 2025 berakhir ya, kawan. Mau dibilang gak kerasa tapi kerasa banget sih kalau di aku mah. Dan selain itu ada juga hal lain yang pengen banget aku ceritain ke kalian. Yaitu tentang rasa sabar, syukur, dan nikmat.

Andai kalian tahu bahwa tahun 2024 adalah tahun paling buruk kedua setelah tahun 2019 dihidupku. 2019 aku ditinggal meninggal oleh ayah dan 2024 aku ditinggal nikah oleh crush-ku. Sama-sama ditinggal cuma beda genre saja huhu.

Dan yah itu rasanya sakit luar biasa, seperti anak panah yang mengoyak jantung. Tentu saja mempengaruhi semuanya termasuk hari-hariku bahkan pekerjaanku. Rasanya ingin cepat berakhir saja.  Sampai aku sempat mempertanyakan kapan giliran aku bahagia dan kenapa semua terjadi ke aku? kapan giliran aku bahagia? dan apakah aku bisa bahagia?

Lalu di tahun 2025 semua Allah jawab. Disini bukan maksudku untuk riya yah, aku cuma mau share pengalaman indah dan mengajak kalian untuk lebih bersyukur juga. Intinya Allah tuh ganti semua kesedihan aku dengan kebahagiaan akan hal yang selama ini aku idam-idamkan. Alhamdulillah. Seakan-akan bilang ; makasih udh sabar, sekarang aku ganti sama yang lain yah...

Allah baik banget. Dan 2025 jadi saksi buah-buah sabar bermunculan. Padahal kalau boleh dibilang sabarku masih tipis banget dan jauh dari kata baik, tapi Allah seroyal ini ngasih aku semuanya. Bayangkan kalau ke kalian, pasti lebih dari kata bahagia yah. Karena aku yakin sabar kalian jauh lebih luas dari aku.

Pesanku untuk kamu yang belum nemu 'bagian'nya di tahun ini, tetaplah berprasangka baik ke Allah yaaa... Allah maha baik, cuma kadang hati kita yang kotor sampai gabisa menyadari kemurahannya.


Love you. 

Continue reading Menuju 2026

Senin, 25 Agustus 2025

BERHENTI MINTA MAAF!

 Hallo readers! 

Hari ini rasanya cukup beda kurasa, karena aku mengetik tulisan ini saat sedang kesal -atau mungkin sangat kesal. Aku sadar kejadian yang akan aku ceritakan ini bukan satu-satunya penyebab, tapi satu-satunya pemicu aku kesal, muak, dan sadar. 

Kenapa aku harus selalu minta maaf untuk mengerti perasaan orang lain, sedangkan hal yang dibincangkan adalah hal sepele. Tapi aku harus bertanggung jawab atas kesensitifan orang lain. How about me, dude?!

HHHH! benar ya kata orang-orang bijak, jangan terlalu sering minta maaf. Itu hanya akan membuatmu dianggap sepele dan membuat mereka yakin bahwa permintaan maafmu atas kesensitifan mereka itu adalah hal wajib. Pfftt

Jadi ceritanya tadi pagi aku dihampiri oleh seseorang yang mewakili kekecewaan seseorang akan sikapku yang terkesan pilih-pilih dalam merespon pesan disebuah grup. Dia bilang, kenapa pesannya tidak mendapat responku? yang lalu aku jawab dengan sopan pada orang yang menyampaikan pesan ini, bahwa aku seringnya sibuk dan tidak buka grup dan aku minta maaf. Mungkin itu bertepatan dengan pesan yang beliau kirimkan. Meski begitu aku langsung mengerjakan yang sudah seharusnya kukerjakan dan mengirimkan hasilnya kepada mereka. Tapi sepertinya tidak membuat beliau senang hingga sipenyampai pesan ini bilang aku harus meminta maaf secara pribadi kepada beliau. Sopan kah? 

Posisinya tidak ada yang lebih atas, tapi disini posisiku bisa dibilang adalah yang harusnya bisa lebih  dihargai. Ibaratnya kamu menitipkan anakmu ke daycare bukan artinya kamu adalah bos mereka yang bisa seenaknya menyuruh ini itu. Maksudku, kamu meminta tolong kepada mereka yang menawarkan jasa dan mereka melaksanakan kewajiban mereka sebagai penyedia jasa, kenapa hal sekecil ini harus jadi masalah? bagaimana kalau keadaannya dibalik? aku juga tidak pernah menuntut maaf dari beliau padahal beliau juga pernah berbuat salah. Bukankah ada baiknya untuk hal-hal sepele seperti ini kita bisa saling memahami situasi masing-masing? dan tidak menganggap diri sendiri sebagai sipaling superior?

Lagipula pesannya bukan tentang permintaan atau apa, hanya sekedar konfirmasi. Ya sudah aku catat kalau begitu, bukan maksud juga tidak membalas : "Baik, terima kasih konfirmasinya." tapi lagi-lagi aku bilang, waktu itu aku sibuk dan memilih langsung mengerjakan tugasnya ketimbang membalas. Tidak selalu aku begitu, tapi -ah sudahlah!

Yang jelas ini membuat aku sadar, sekali lagi SADAR bahwa salah satu cara untuk menghargai diri sendiri itu salah satunya adalah tidak sering minta maaf untuk hal-hal yang sifatnya biasa saja. Kurasa ini bukan ego, ya. Pendapatku sih begitu.


Yah segitu saja, jam masuk sudah dekat nih. 

Makasih udah baca omelan-omelanku. Sayang kalian :*

Continue reading BERHENTI MINTA MAAF!

Jumat, 13 Juni 2025

EKSPEKTASI ATAU PENERIMAAN?

 Bukannya aku tidak mengerti tentang fakta bahwa terasing karena adanya manusia lain yang lebih ‘menguntungkan’ adalah hal lumrah, layaknya air di atas daun talas. Aku hanya tidak terbiasa dengan rasanya. Sama seperti saat aku tersandung pada anak tangga hanya karena berbeda tingginya, aku lebih cepat mempertanyakan alih-alih merasa sakit karena jatuh. Ada kalanya aku diam-diam merasa bahwa diri ini telah menemukan manusia lain yang bisa kusebut teman dengan ringan tanpa pikir panjang. Rasanya seperti dimengerti dan membuatku menjadi serakah, karena menginginkan semua berlangsung lama dan berarti istimewa. Tanpa pernah berpikir, hal apa yang bisa manusia lain terima dari aku yang lancang melabeli mereka ‘teman’?

Katakanlah aku bodoh karena hanya mengerti apa yang aku rasa tanpa bisa mengerti apa yang manusia lain rasa dan pikirkan, meski aku tidak pernah diberitahu. Andai aku lidah, pastilah yang bisa kurasa hanyalah manis. Aku terbiasa menikmati euphoria pertemanan tanpa pikir panjang. Merasa manusia lain menerimaku seperti aku menerima semua kurangnya mereka.

Lagi-lagi aku tidak terbiasa dengan pikiran dan isi hati manusia lain. Tidak bisa kah aku mendengar dalam hidup ini manusia lain berkata bahwa aku diterima dengan setulus hati meski tanpa memiliki apa-apa? Tidak bisakah aku diterima meski aku sudah pernah menjadi apa adanya dan berani menunjukkan tujuh wajah, seperti yang manusia lain lakukan juga padaku?

Mengapa rasanya hanya aku yang layak ditinggalkan? Mengapa aku tidak melihat beban pada mata manusia lain yang membuangku begitu saja hanya karena tidak bisa memenuhi ekspektasinya?

Saat aku kecil aku berpikir jika ingin memiliki teman aku harus banyak meminjamkan bahkan memberikan banyak mainan. Lalu aku sedikit belajar, mungkin jawaban milikku bisa memberi mereka nilai besar dalam mata pelajaran. Dan benar, aku dapat teman. Tapi sementara. Hingga sekarang aku sudah bisa memahaminya dan menafsirkan bahwa memuaskan keinginan setiap manusia bukanlah tugasku. Terlebih tugas seorang 'teman'. 

Akhirnya aku menjalani hari-hari dengan kokoh di kaki sendiri dan memeluk dengan tanganku sendiri hanya untuk sekedar melindungi perasaan yang terlalu rapuh. Tapi aku gagal hanya karena setitik kebaikan sementara yang mungkin sebenarnya semu. 

Ingin rasanya menyalahkan manusia lain, tapi hanya ada perasaan aku saja disini, jadi kuurungkan lagi niat itu. 

Kembali berlalu dan mulai menyusun kembali sugesti yang terkadang menjadi pikiran positif yang menipu namun penuh pembelajaran : pertemanan adalah sebuah penerimaan. Bukan sekadar hadir tanpa jeda tapi juga tentang bagaimana manusia satu dengan manusia lainnya menempatkan diri dalam hubungan yang tulus. 

Continue reading EKSPEKTASI ATAU PENERIMAAN?

Sabtu, 29 Maret 2025

Cahaya Bulan Dalam Kata : Bayang Bulan || Puisi Cinta Bertema Bulan

BAYANG BULAN

oleh Poetesszia


Aku sedang tidak menyukai bulan akhir-akhir ini

Pada cahayanya aku menunduk sungkan

Dan pada bentuknya mataku terpejam

Namun aku berharap keberadaannya tetaplah nyata.


Banyak orang mengungkapkan cinta dengan bulan

Entah dengan dinginnya entah dengan silaunya

Aku tidak suka menjadikannya perumpamaan

Walau menjadi saksi indahnya maksud dibalik kata.


Kiranya bulan kesepian diantara ungkapan cinta

Di bawah gemintang tenang dan ramainya bumi

Hingga bayangnya menjadi semu mengikuti malam

Namun sayang beribu sayang, aku tidak bisa merasakannya.

Continue reading Cahaya Bulan Dalam Kata : Bayang Bulan || Puisi Cinta Bertema Bulan

Jumat, 28 Maret 2025

,

Cara Aku Mencintai dan Mengenali Diri Sendiri Bermodalkan Kertas. Introvert wajib baca! || Menggunakan bahasa bayi/sehari-hari

 

Halo semua, apa kabar? semoga sehat-sehat ya. 

Inget ga dipostingan sebelumnya aku stress banget karena lelah secara perasaan dan fisik? sekarang ada kabar baiknya guys. Sekarang aku jauh lebih 'sehat' dan bahagia. Serta menemukan lingkungan baru yang bisa dibilang selama ini, ini yang aku mau. Aku cerita yaa... 

Ambil makanan dulu gih!

mau yang manis atau asin, nih?
 

Setelah berbulan-bulan terlarut dalam kesedihan akhirnya aku menemukan solusi yang cocok untuk lebih legowo dan hidup tenang versi aku. Mungkin ada yang bilang caranya terlalu ekstrim atau gila, tapi di aku cara ini ampuh banget.


 


Pernah ga denger istilah kenali diri sendiri dan cintai diri sendiri? kalau pernah, nah itu adalah cara yang aku pakai. Tapi caranya bagaimana akan aku jelaskan menggunakan bahasa bayi yang jauh dari kesan text book itu.

Kalau kamu orang yang susah buat cerita tentang diri sendiri apalagi masalahnya, dan terkesan nyesel kalau udah cerita ke orang karena ngerasa over sharing, aku saranin kalian mulai dengan menulis di buku atau kertas kosong tentang apa yang kalian rasakan. Anggap saja kertas itu teman hayalan kamu yang paling bisa menjaga rahasia. 

Gausah pake bahasa yang baku, aku sangat menyarankan kamu pakai bahasa sehari-hari aja. Kayak ngomong ke manusia gituuu. Bukan kayak yang mau publish jurnal ya. Pakai bahasa daerah juga gapapa banget sih, senyaman kamu aja.

Aku yakin yang pertama kamu rasain itu perasaan plong. Karena kita perlu cerita mau itu di dalam hati atau pun secara verbal.

Ingat ya, gausah coba-coba buat ngoreksi tulisan kamu apalagi baca berulang-ulang. Karena yang dicari disini adalah rasa lega setelah menyalurkan unek-unek. Kalau kamu baca ulang terus-terusan yang ada malah keinget masalahnya terus. Salah nulis juga gapapa, coret ajaa! pokoknya bener-bener tulisan yang mentah lah.

Cara kedua, coba ajak bicara diri kamu. Plis lakuin ini pas sendirian aja ya! gausah nambah-nambah masalah dengan lakuin ini dimuka umum yang bisa bikin kamu punya klaim baru di mata orang lain.

Lagi-lagi aku bilang, pakai bahasa ternyaman kamu. Coba ajak bicara diri kamu. Aku contohin yaa, misalkan masalahku itu adalah terlambat setor laporan bulanan sampai aku dimarahin atasan depan umum.

"Iyaa aku ngaku malu banget tadi siang karena dimarahin gitu, aku juga kesel. Aku tahu aku salah tapi cara atasan aku juga gak bener. Tapi maafin yaaa... mungkin dia lagi capek banget tadi." terus hembuskan nafas. 

Buat ngomong ke diri sendiri harus ada unsur pengakuannya. Pengakuan apa yang kamu rasain terutama. Baru setelahnya sugesti penenang yang bikin kamu jadi berpikiran positif ke orang lain. Intinya ngeluh boleh, nanyain perasaan boleh, tapi harus diakhiri dengan perasaan dan pemikiran yang positif. Dengan begitu kamu bakal ngerasa dimengerti sekali.

Gampang kan yaaa... yuk lanjut ke gimana cara aku buat mencintai diri sendiri.

Karena kasusnya berhubungan dengan orang luar, jadi ini bukan karena aku insecure ya. Itu beda bahasan. 

Yang pertama aku lakuin untuk mencintai diri sendiri itu dengan cara menjadikan diri sendiri dan orang lain itu 'sebutuhnya' saja. Terutama dari orang-orang yang pernah nyakitin atau pun orang-orang yang bisa bawa kenangan buruk itu kembali. Cara halusnya gimana? 

Kalau aku sih mulai dari jadi diri yang lebih produktif ngelakuin hobi. Kenapa hobi? ya karena kasusnya kan aku stress dan ngebatin ya, kalau produktifnya ke kerjaan ya menggila lah aku wkwkwk... jadi pas diajakin ketemu aku punya alasan lagi ngelakuin sesuatu yang gabisa banget kalau di ganggu. Take your time gitulah istilahnya mah.



Dan inget ya, kamu harus tega buat nolak kalau emang gamau atau ga setuju. Jangan berpikir nanti takut ga ditemenin lagi atau ga dibantuin lagi, karena ini cuma jadi sebutuhnya aja, bukan yang kamu jadi menghilang gitu. Engga kok, kamu harus tetap berhubungan baik dengan mereka, tapi jangan menjadi terlalu dekat seperti dulu. Ngerti kaaan? sebutuhnya sajaaa. Juga jadilah mandiri dan bisa berdiri di kaki sendiri. Jangan sampai terlalu bergantung ke orang lain. 



Kerjakan semaksimal mungkin, sisanya pasti Allah bantu. Bantuan Allah kan luas, bisa darimana dan gimana aja caranya. Oke?

Percaya deh, lambat laun tanpa kamu jelasin pun mereka tahu kalau kamu lagi bikin batasan dengan mereka. Tapi tetap bisa diajak berhubungan baik, karena kamu main halus. Sehingga nantinya mereka lebih menghargai dan segan denganmu. Tapi memang disini posisi kamu harus siap dengan segala perubahan yang terjadi ya, yaitu tidak sedekat dulu dengan mereka. 

Aku sendiri udah ga pernah nongkrong lagi sama mereka tapi kalau ada yang minta tolong dan aku senggang aku pasti bantuin. Karena aku sadar masa depan ga ada yang tahu dan itu ga menutup kemungkinan kalau nanti bisa saja aku juga butuh bantuan orang lain. 

Dengan ngelakuin itu aku jadi punya waktu lebih banyak ke diri sendiri dan ngelakuin apa yang aku suka. Yang terpenting adalah minim sakit hati dan tersinggung. 

Terus nanti mereka ke aku jadi sebutuhnya juga dong? ya memang! tapi kenapa harus sedih kalau orang itu memang sering nyakitin kamu? biasanya ini kalau kasusnya temenan deket yang ga berani nolak gitu ya. Hayoh ngaku~

Tapi tenang aja, kehidupan akan terus berjalan dan yang kamu cut off juga hanya orang-orang yang nyakitin kamu aja kan. Pergi satu tumbuh seribu. Kamu bakal ketemu sama orang-orang baru, keadaan baru, dan ketenangan yang baru.

Jadi meskipun kamu narik batasan, bukan artinya kamu narik diri dari pergaulan dan menghindari semua orang ya! bergaullah, bersosialisasilah, berinteraksilah seperti biasanya tapi jangan biarkan siapapun masuk terlalu dalam. Sebutuhnya saja.

Aku udah menerapkan cara ini dan ternyata temanku jadi makin banyak, minim sakit hati, tapi tetap berhubungan baik dengan mereka. Kalau kamu belum mengerti maksudku, mungkin kamu belum dewasa untuk mengerti. Karena di dunia orang dewasa pada nyatanya rata-rata kebanyakan orang memang menerapkan cara seperti ini. Dan itu berhasil membuat kamu mencintai diri sendiri dengan menghindarkan diri kamu dari sesuatu yang menyakitkan.

Dengan membuat batasan, kamu jadi minim sakit hati. Karena hanya orang-orang dekat dan melekat saja yang seringnya bikin sakit hati. Semakin berarti orang itu semakin sakit pula rasanya.

Continue reading Cara Aku Mencintai dan Mengenali Diri Sendiri Bermodalkan Kertas. Introvert wajib baca! || Menggunakan bahasa bayi/sehari-hari

Senin, 16 September 2024

Sepertinya aku penat.

Beberapa bulan belakangan ini aku merasa sudah melakukan banyak hal yang menguras tenaga dan pikiran. Awalnya hanya ingin menyibukkan diri karena ditinggal nikah, tapi ujungnya malah kebablasan. Yang aku coba benar-benar membuat tenaga dan pikiran terkuras, dan anehnya lagi aku sendiri heran kenapa bisa melakukan hal sebanyak ini. Apa saja?

Pertama aku menjadi 'katakan saja petugas coklit' yang tugasnya kurang lebih kayak petugas sensus. Gak main-main aku ngedata warga 1 RW. WOW! banyak banget dramanya, tapi senangnya juga gak kalah banyak. Jadi kenal dan silaturahmi sama para warga hehehe

Kedua, gabung jadi anggota karang taruna. Gak cuma jadi anggota, aku juga jadi bendaharanya sekaligus. Bergelut dengan keuangan yang dulu pelajarannya sangat aku hindari. Tapi setelahnya aku resign karena perbedaan visi dan misi dengan ketua. Kecewa banget jujur, karena hal seperti itu malah tidak bisa didiskusikan sama sekali. Alhasil aku dan beberapa temanku memilih resign. Kurasa hampir 2 bulan aku ikut pusing mengurus keperluan dan berbagai acara. Rasanya seperti capek gak kepake.

Lanjut yang ketiga, aku harus membackup 100% pekerjaan ibu yang sudah tidak mampu lagi mengurus dokumen-dokumen yang sangat banyak itu, dan mengurus pekerjaannku juga. Pusing? jelas! Tapi aku yakin semua ini akan membawa kebaikan untuk aku dan ibuku juga. Dan tentunya aku ikhlas melakukannya supaya ibu tidak stress dan aku terhindar dari omelannya hihihi...

Tapi aku merasa aku terlalu lelah secara pikiran dan mental, i feel like overwhelmed. I need something like ice cream or healing for my mind.

Dan sepertinya menuliskan semua kekalutan ini bisa mengurangi kusutnya pikiran yang terlalu sering bergulung kacau ini. Aku juga dengar bahwa banyak minum bisa membantu, tapi aku jadi sering buang air kecil dengan cara itu. 

Aku heran, kenapa rasanya sulit sekali curhat dan kenapa lebih sulit lagi menemukan orang yang enak diajak curhat tanpa memberi saran memaksa atau adu nasib? Rasanya serba salah karena terus bicara hal yang bukan ingin aku bicarakan. 

Terus cerita dan melakukan hal yang sebenarnya bukan itu yang aku mau. Jadinya semua menumpuk dan siap untuk meledak. Mungkin bunyi ledakannya akan seperti ini : AAA!!!AKU CUMA PENGEN CERITA DAN NGELUH! BUKAN MINTA SARAN APALAGI MALAH DIOMELIN! AKU PENGEN PLONG! AAAAAAA!!!!

Hhhh~ lega. Meski cuma ketikan tangan tapi aku bisa ikut menjerit dalam hati. Dan aku jadi kenal lebih jauh lagi dengan diri sendiri. Ternyata aku orang yang mudah cerita tentang apa saja tapi susah untuk membahas perasaan sendiri. Terlalu takut untuk capek duluan. 

Ya sudah kalau begitu segini saja. Kapan-kapan lagi aku cerita di sini. Sepertinya postingan selanjutnya aku mau bahas tentang liburan ah.

Wanna meet me on thread? then follow me! >w< (@poetessszia)

Continue reading Sepertinya aku penat.

Sabtu, 30 Maret 2024

JASA EDITING, PROOFREADING, DAN REVIEW KARYA TULIS FIKSI MURAH DAN MUDAH!

🎉OPEN PROOFREADING / EDITING  / WRITING (REVIEW) FICTION COMMISSION🎉 

April Batch Limited slot (0/3)

Hawo! kali ini aku posting untuk memperingan pekerjaan kalian yang senang menulis tapi malas untuk melakukan finishing, nih. Selain itu aku juga bisa membantu kalian untuk meningkatkan kualitas tulisan dengan mereview hasil tulisan kalian yang tidak aku sediakan pada jasa proofreading dan editing.

Untuk penjelasan job bisa lihat rules di bawah ini ya :

* Contoh pengerjaan yang pernah dibuat, bisa di lihat di : 

https://drive.google.com/drive/folders/1dGr2GdsNHg-pCILrkbQ5ag1GzuuKFjUa?usp=sharing

* Khusus review fiksi cek blog aku ya :

http://poetessszia.blogspot.com/

Jika ada yang kurang jelas, bisa langsung chat di messenger ke akun khusus ini https://web.facebook.com/kei.masami/ . Terima kasih... )w(/

Continue reading JASA EDITING, PROOFREADING, DAN REVIEW KARYA TULIS FIKSI MURAH DAN MUDAH!